Sejarah Honda B Series, Mesin Honda Pertama Berbekal Teknologi VTEC
Pabrikan Honda dikenal memiliki mesin aspirasi natural (N/A) yang populer di dekade 90an, B-series. Saat diluncurkan April 1989 lalu, B series jadi mesin pertama dibekali teknologi VTEC (Variable Valve Timing dan Lift Electronic Control).
Mesin tersebut pertama kali dibenamkan di balik kap Integra XSi 1989. Kemudian diikuti oleh Civic dan CRX menggunakan mesin berkode B16A. Kehadiran VTEC terinspirasi dari mesin motor Honda, saat itu insinyur Honda mengembangkan mesin empat katup yang sanggup menghasilkan tenaga top-end dahsyat .
Teknologi ini memungkinkan hanya satu katup masuk dan satu katup buang per silinder untuk beroperasi di putaran rendah. Tetapi, jika rpm meningkat dua katup masuk dan dua katup buang per silinder mulai terbuka.
Kehadiran mesin B series pertama ditugaskan untuk mengganti D series menghadirkan mesin bertenaga dan lebih efisien. Proses pengembangannya tersebut diikuti konfigurasi katup DOHC Honda dari versi katup SOHC di mesin D series.
Misalnya pada tipe B16 sudah dilengkapi teknologi dual overhead camshaft (DOHC) dan VTEC. Ukuran kompaknya membuat B series banyak diandalkan untuk mobil berkapasitas 1.600cc.
Sebut saja Honda CRX SiR dengan spesifikasi mesin B16A empat silinder 16 katup berkapasitas 1.600cc, rasio kompresi 10.2:1. Memiliki ukuran Bore x Stroke (81mm x 77.4mm). Tenaga potensial dalam kondisi standar sanggup menghasilkan 150HP dan torsi puncak 180 Nm.
B16A3 Hingga B16B
Kesuksesan tipe B16A berlanjut pada 1994 dengan peningkatan kompresi 10.4:1. Sehingga tenaga mesin kini menembus 160 Hp pada 7.000 rpm. Tak berselang lama, 1997 sebuah mesin tangguh dibenamkan di unit Civic Type R (EK9).
Model performa berbasis generasi ke-7 Honda Civic mendapat opsi mesin empat silinder segaris berkapasitas 1.600cc plus VTEC. Khusus kompresi B16B dihadirkan 10.8:1.
Tipe mesin B16B di generasi pertama Civic Type R ini sanggup menghasilkan tenaga 182 Hp dan torsi 160 Nm. Tenaga dari mesin dikawinkan dengan transmisi 5 percepatan ke dua roda depan.
Soal performa, mesin tersebut mampu menghantarkan hatchback satu ini dari diam hingga 100 Kpj hanya 6,6 detik. Bahkan, sanggup dibejek habis hingga 234 Kpj!
B18C
Salah satu kode mesin B series dari Honda adalah B18C yang memiliki kubikasi 1.800 cc.
Kode mesin ini digunakan di mobil Honda Civic type R yang dijual di Jepang dan Eropa.
berbincang dengan Apre pemilik dari bengkel AP Speed spesialis tuning mesin mobil Honda, dirinya mengungkapkan bahwa mesin dengan kode B18C ini sangat legendaris.
Mesin dengan kode B18C ini digunakan di Honda Civic type R yang memang sudah spesial dari Honda Jepang," buka Apre.
"Secara tenaga mesin dalam keadaan standar sudah menembus 200 dk," tambahnya.
Mesin B18C ini juga sudah mengadopsi teknologi Variable Valve Timing & Lift Electronic Control atau VTEC serta sudah Double Over Head Camshaft (DOHC).
B20: Frankenstaine engine!
Tipe mesin legendaris dari keluarga Honda B series lansiran 1996 hingga 2002 ini banyak digunakan di sejumlah mobil SUV maupun MPV. Misalnya tipe B20B terdapat di Honda CR-V atau Stepwagon.
Ditujukan sebagai mesin ekonomis, B20 mengusung kapasitas 2.0 L (84mm x 89mm) empat silinder DOHC tanpa VTEC di bagian head. Meski demikian, B20 dapat menghasilkan torsi melimpah dibanding pendahulunya.
Di atas kertas, rata-rata mesin B20 bisa menggelontorkan tenaga 126 hingga 150 HP. Sedangkan torsi puncaknya bekisar 180 hingga 190 Nm. Salah satu contohnya, mesin CRV Gen 1.
Tapi, B20 punya potensi dikawinkan dengan head silinder B16 atau identik dengan sebutan ‘Frankenstein Engine’. Prinsipnya, mengawinkan blok mesin dan silinder head dari dua tipe mesin berbeda. Mesin bawah menggunakan B20 dan head VTEC mesin B16 yang identik di kalangan Honda Freaks.
Kombinasi keduamesin ini bertujuan untuk mengawinkan karakter masing-masing. Jika mesin dengan VTEC putaran atasnya kencang, maka mesin B20B dengan diameter dan langkah piston lebih besar lebih mumpuni pada putaran bawah. Alhasil, mobil dapat melaju kencang dan terus mengisi di setiap rpm. Apalagi jika sudah ganti ECU standalone, membuat tenaga makin ganas
0 komentar:
Posting Komentar